Mengenal kesenian di Kepulauan Seribu yang masih lestari
Kesenian di Kepulauan Seribu berkembang dari perpaduan berbagai etnis yang sejak lama bermukim di wilayah ini. Masyarakat Bugis, Sunda, Jawa, dan Dayak berkontribusi dalam membentuk tradisi seni yang diwariskan turun-temurun.
Kebudayaan tersebut tidak hanya memperlihatkan kekayaan ekspresi, tetapi juga mencerminkan kehidupan sosial masyarakat pesisir. Keberagaman seni yang ada tetap dipertahankan sebagai identitas lokal hingga saat ini.
Jenis Kesenian Tradisional di Kepulauan Seribu
1. Tari Ondel-ondel

Kesenian di Kepulauan Seribu pernah menampilkan Tari Ondel-ondel sebagai ikon budaya khas Jakarta dalam ajang nasional. Pada acara Street Performance Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) 2025 di Yogyakarta, tarian ini dipilih sebagai bentuk representasi budaya. Boneka besar ondel-ondel dengan iringan musik tradisional menghadirkan suasana meriah sekaligus melestarikan tradisi Betawi.
2. Tari Ronggeng Topeng

Tari Ronggeng Topeng cukup populer di masyarakat lokal karena gerakannya dinamis dan diiringi musik khas. Penari tampil mengenakan kostum tradisional berwarna cerah serta topeng yang menggambarkan tokoh mitologi. Pementasan tarian ini menjadi hiburan sekaligus bagian dari perayaan adat. Dengan keberadaannya, seni tari tetap tumbuh sebagai simbol ekspresi budaya.
3. Seni Tenun Laut

Seni tenun laut diwariskan oleh para perempuan di pulau-pulau kecil Kepulauan Seribu. Proses menenun masih menggunakan alat tradisional dengan motif yang terinspirasi dari laut dan kehidupan sehari-hari. Hasil tenun menjadi kain unik yang memiliki nilai seni tinggi. Produk ini kini juga banyak dijadikan cendera mata oleh wisatawan.
4. Musik Tradisional Gambang Keromong

Gambang Keromong merupakan musik tradisional yang kerap digunakan sebagai pengiring tari Ronggeng Topeng. Alat musik ini menghasilkan alunan riang yang menggambarkan semangat hidup masyarakat. Nada perkusi dari gambang menjadi ciri khas utama yang mudah dikenali. Melalui musik ini, kesenian di Kepulauan Seribu tetap terjaga kelestariannya.
5. Seni Ukir Kayu dan Bambu

Kerajinan ukir kayu dan bambu telah lama menjadi bagian dari budaya masyarakat setempat. Pengrajin lokal membuat motif yang terinspirasi dari alam laut, flora, dan kehidupan sehari-hari. Hasil karya biasanya berupa hiasan, bingkai, atau wadah sederhana. Produk tersebut tidak hanya bernilai seni, tetapi juga memiliki fungsi praktis.
6. Tari Vaganza

Tarian Vaganza diciptakan untuk menyambut tamu dalam acara besar di Kepulauan Seribu. Gerakan tarian dipadukan dengan musik, syair, dan lagu asli masyarakat. Kolaborasi tersebut menghadirkan pertunjukan yang menyerupai drama musikal sederhana. Seni ini memperlihatkan bagaimana masyarakat setempat menjaga tradisi sambutan dengan penuh kreativitas.
7. Tari Kreasi Zapin
Tari Kreasi Zapin dipercaya sebagai hasil akulturasi budaya Arab dan Melayu yang kemudian berkembang di wilayah pesisir. Setiap gerakan tarian memiliki filosofi tentang kehidupan sosial masyarakat. Fungsi utamanya sebagai hiburan, terutama pada acara perayaan dan pesta adat. Keberadaan tarian ini memperkaya ragam kesenian di Kepulauan Seribu.
Kesenian di Kepulauan Seribu mencerminkan nilai budaya yang diwariskan dari generasi ke generasi. Tradisi ini tidak hanya menjadi bagian dari kehidupan masyarakat, tetapi juga menjadi daya tarik bagi wisatawan yang berkunjung.